TANGERANG. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menyelenggarakan kegiatan pelatihan GEDSI (Gender, Equality, Disability and Social Inclusion) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan praktis dalam implementasi program pada lembaga mitra PKBI sebagai bagian dari pendekatan inklusif. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai hari Selasa (18/10) sampai dengan Jum'at (21/10) di Hotel Horison Tangerang, Banten.
Acara tersebut merupakan bagian dari Kegiatan Inklusi yang merupakan Kemitraan Australia - Indonesia menuju Masyarakat Inklusif Turut hadir Pujo Harianto Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak.
Kegiatan ini diikuti dari 43 perwakilan dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) dan direktur eksekutif daerah PKBI Kegiatan ini juga mengundang para ahli dan praktisi dari berbagai organisasi antara lain: Bappenas dan instansi pemerintah terkait di daerah, Mitra INKLUSI, Sekretariat INKLUSI, sector swasta, dan masyarakat sipil sebagai narasumber.
Kepala LPKA Klas I Kutoarjo, Hari Winarca menuturkan bahwa istansi yang dipimpinnya telah menyediakan sarana penunjang dan telah mengakomodir GEDSI. Sarana tersebut diantaranya ruang laktasi bagi pengunjung atau pegawai wanita yang sedang menyusui, kursi roda bagi disabilitas, kruk (penyanggah), toilet ramah disabilitas dan lansia, ruang penggeledahan khusus wanita, 3 pejabat struktural eselon IV dan V yang merupakan pegawai wanita, layanan swab gratis bagi yang belum vaksin boster, layanan pendidikan gratis semua Anak Binaan tidak membedakan jenis kelamin dan lain sebagainya.
Sebelumnya, (13/10) dan (14/10) lalu sebanyak 20 pegawai LPKA Klas I Kutoarjo telah mengikuti kegiatan pelatihan GEDSI di gedung PKPRI Kabupaten Purworejo dengan narasumber dosen UIN Walisongo, Semarang.
"Perempuan, anak dan penyandang disabilitas merupakan bagian dari kelompok rentan yang berhak mendapatkan perlakuan dan perlindungan khusus. Prinsip GEDSI dan nilai-nilai pada program inklusi akan lebih mudah terimplementasikan jika pendamping baik pelaksana, pejabat dan kepala di suatu instansi telah mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang sama tentang prinsip dan nilai-nilai GEDSI tersebut, " jelas Hari Winarca dalam keterangannya.(RKS)